Kisah
Inspiratif Influencer :
Dalam
Membangun Personal Branding
Oleh : Sulis
Sulistiyawati
Kamis, 24 Juli 2025
Kuningan
- Lahir pada 3 Agustus 2001 di Kuningan, Jawa Barat, Azizah
adalah gambaran nyata tentang potensi luar biasa yang bisa tumbuh dari
kesederhanaan. Tumbuh besar di lingkungan pesantren, sebuah tempat yang kerap
diidentikkan dengan kehidupan yang jauh dari hingar bingar modern, Azizah
berhasil mematahkan stigma tersebut. Ia membuktikan bahwa pendidikan agama dan
nilai-nilai tradisional tidak menghalangi seseorang untuk berkiprah luas dan
dikenal banyak orang. Kisahnya adalah inspirasi bagi banyak individu, terutama
mereka yang mungkin merasa terbatas oleh latar belakang geografis atau sosial.
Mimpi
Azizah untuk menjadi model profesional bermula dari sebuah keberanian besar.
Dengan bermodalkan nekat dan usaha mandiri, ia memutuskan untuk mengikuti
"Putri Hijab Academy Bandung". Tantangan jarak dan waktu bukan
menjadi penghalang baginya. Tekadnya yang kuat untuk mewujudkan mimpinya ini
berbuah manis. Kerja kerasnya terbayar lunas ketika ia berhasil meraih gelar
Best Student di kelas tersebut. Pencapaian ini menjadi batu loncatan yang
signifikan, membuktikan bahwa ia memiliki bakat dan dedikasi yang luar biasa.
Tidak berhenti di sana, Azizah melangkah lebih jauh dengan mengikuti kompetisi
"Putri Hijab Influencer Nasional" yang diselenggarakan pada 12-15
Desember 2024. Kompetisi ini mempertemukannya dengan peserta dari berbagai
provinsi, menandai jangkauan pengaruhnya yang semakin meluas.
Azizah
bukan hanya seorang model yang sukses. Di balik kilau panggung, ia adalah
seorang guru di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Kuningan. Profesi ini
telah ia geluti selama lebih dari satu tahun sejak ia menyelesaikan studinya di
pondok pesantren di Kabupaten Ciamis. Ini menunjukkan komitmennya terhadap
pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, sebuah nilai yang mungkin tertanam
kuat dari latar belakang pesantrennya. Selain mengajar, Azizah juga seorang
kader muda aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten
Kuningan. Ia telah bergabung dengan organisasi Nahdlatul Ulama ini selama
kurang lebih satu tahun. Keterlibatannya dalam organisasi ini semakin
memperkuat citranya sebagai pribadi yang tidak hanya peduli pada pengembangan
diri, tetapi juga pada kontribusi sosial dan keagamaan.
Keberanian
Azizah untuk mencoba hal baru tidak berhenti pada dunia modeling dan pengabdian
masyarakat. Ia juga menunjukkan jiwa wirausaha yang kuat dengan mendirikan
bisnis sarung batik bernama Az-Ziza Collection. Omset yang "sangat
lumayan" bagi pengusaha pemula ini menjadi bukti lain dari multifaceted
personality Azizah. Bisnis ini tidak hanya mencerminkan kreativitasnya tetapi
juga kemampuannya untuk melihat peluang dan mengubahnya menjadi kesuksesan
finansial. Az-Ziza Collection bukan hanya sekadar bisnis; ini adalah bagian
dari narasi personal branding Azizah, menunjukkan kemandirian dan kemampuannya
untuk berinovasi.
Kisah
Azizah adalah tapestry inspirasi yang kaya. Dari seorang gadis desa yang tumbuh
di lingkungan pesantren, ia telah menjelma menjadi seorang model berprestasi,
seorang guru yang berdedikasi, seorang aktivis organisasi, dan seorang
pengusaha yang sukses. Azizah telah membuktikan bahwa dengan nekat, usaha, dan
kerja keras, serta kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi, setiap orang
dapat membangun personal branding yang kuat dan meraih mimpi-mimpinya, bahkan
melampaui ekspektasi. Kisahnya adalah pengingat bahwa batasan seringkali
hanyalah konstruksi pikiran, dan potensi sejati terletak pada semangat untuk
terus maju.
Komentar
Posting Komentar